TENTANG 123 AKTOR

 Assalamu'alaikum. Guten morgen.

Tentang 123 aktor yg baru kelar tulisannya setelah sepuluh tahun, ada kisah tersendiri. Itu termasuk tulisan2 awal saat saya baru bikin blog. Kalau kebiasaan membuat gaya tulisan pengelompokan gitu sih udah lama, cuma baru dipublished aja tahun 2011 di blog ini. Kenapa terpikir bikin begituan? Pertama, sebagai bentuk apresiasi saya terhadap kerja keras, dedikasi, karya & prestasi. Hal2 yg semakin ke sini semakin tidak dihargai. Sekarang banyak bintang yg terkenal secara instan, kebanyakan krn kasus & sensasi. Kenapa bisa begitu? Mengikuti trend masyarakat sekarang yg kebanyakan lebih tertarik pada sensasi ketimbang karya & prestasi lah. Yg membagikan kisah2 provokatif itu rame pengunjung, banyak pengikut. Yg membagikan karya2 berkualitas hasil kerja keras, sepiii. Maka saya tergerak untuk bikin kategori ini di mana aktor2 yg saya masukkan sebagian besar datang dari generasi lama yg masih mengedepankan kerja keras & dedikasi tadi. Tapi ada juga aktor2 generasi lebih muda yg masih mempertahankan budaya ini, contohnya Fauzi Baadilla, Reza Rahardian atau Ario Bayu. Salut sama mereka yg aktif dalam dunia perfilman saat ini dengan mengutamakan bakat yg terus diasah di tengah gempuran gaya2 akting kaku ala sinetron.

Alasan kedua & saya rasa yg paling kuat bagi saya adalah untuk mengingatkan generasi muda bahwa kita punya/pernah punya aktor2 besar berbakat. Biar anak cucu kita nggak lupa. Berhubung di Indonesia, keberadaan seniman beti2 sama atlet: kurang begitu dihargai. Boro2 namanya akan dikenang, sebagian besar perlahan terlupakan. Padahal mereka ini hebat di bidang yg mereka geluti hingga akhir hayat. Dan di negara kita nggak ada tradisi yg mengabadikan nama2 besar ini semacam Hollywood Walk/Hall of Fame untuk bintang2 film, bintang2 radio & televisi, dst. Di sini, setelah masanya lewat ya akan terlupakan begitu saja. Hanya beberapa nama yg beruntung masih terus dikenang, sebut saja Dono & Kasino. Ateng, Iskak & Bing Slamet. Angkatan anak saya mana familiar dengan Bambang Irawan, apalagi Bambang Hermanto? Padahal nih, Bambang Irawan termasuk aktor era 1960-1970an yg paling produktif menghasilkan film, juga suami & ayah dari aktris2 hebat tanah air. Sementara Bambang Hermanto nyaris mengukir sejarah jadi orang Indonesia pertama yg tampil bersama Yul Brynner dalam film produksi Hollywood, kalau saja dia tidak nurut apa kata Bung Karno. Saya ingin nama2 mereka ini terus dikenang meski nanti mereka sudah tak ada.

Kendala yg paling sering saya temui sejak pertamakali membuat tulisan 123 Aktor Besar tahun 2011 silam adalah sulitnya mencari foto layak tayang untuk nama2 tertentu. Kalau nggak langka, salah orang atau ada tapi burem. Dibanding negara yg begitu rapih mendokumentasikan segala hal sampai ke urusan detail seperti Amerika, jauh banget. Di sana, mereka punya departemen khusus urusan fotografi. Setiap aktor yg terlibat dalam produksi suatu film, ada foto2nya, tak jarang dengan berbagai pose. Dan seringkali tokoh2 antagonis & protagonis dalam film tsb tampil foto bersama berlatar lokasi syuting mereka. Begitu rapihnya sehingga jika anda mencari foto2 para pemeran dari film klasik sekelas Of Mice And Men produksi tahun 1939 pun, anda bisa dengan mudah menemukan foto2 Burgess Meredith, Lon Chaney Jr. & Charles Bickford yg jernih. Penampilan mereka versi muda di masa lampau menjadi abadi jauh setelah mereka tiada.

(Tulisan ini belum kelar, saya harus cut off dulu, mau jemput suami di bandara. Malam disambung lagi. Bye).


Komentar