Assalamu'alaikum. Good day.
Waw, ku menulis hampir setiap hari. Lope lope. Sit tight, kali ini panjang banget, hanya buat yg gemar membaca nih.
Sebenarnya sudah pernah cerita ttg film The Expendables 3 tahun 2014 lalu. Waktu itu abis nonton filmnya di bioskop bareng suami & anak. Belakangan krn baru nonton The Expendables 1, 2 & 3, saya cerita2 lagi lah yaa. Mix aja, ttg ketiga film trilogi The Expendables. Itung2 warming up. Soalnya baru tahu kalau The Expendables 4 yg rencananya akan tayang tahun 2022 sudah masuk masa produksi saat ini. Ada Iko Uwais lho di dalamnya. Duh, i envy this man a lot!
Kalau dibandingkan antar ketiganya, saya prefer The Expendables 3. Soundtrack-nya bagus. Lebih megah suguhan action-nya, aktor2 laga veteran yg ikut dalam jajaran cast juga keren2 penampilannya. Ada Wesley Snipes, Antonio Banderas & tentu saja megastar Hollywood: Harrison Ford. Jalan cerita lebih seru & menarik, dialog2nya juga cerdas. Saya suka sekali. Tampilan gambar juga lebih jernih, The Expendables pertama dari ketiga trilogi yg menggunakan cara digitalisasi. Dua film sebelumnya masih menggunakan cara lama.
Selain Robert Davi (Goran Vata, sang pembeli karya seni dalam The Expendables 3) yg hanya muncul sbg cameo & Jet Li yg nongolnya cuma kurleb lima menitan, setiap aktor dapet jatah tampil yg fair tanpa menghilangkan kenikmatan cerita yg sedang bergulir. Untuk ini, saya salut sama Sylvester Stallone yg menyusun jalan ceritanya. Walau menurut saya, Stallone kurang lihai dalam urusan akting, tapi dia pinter lho menyusun cerita trus jadi film2 box office yg sukses di pasaran. Contohnya Rocky & First Blood. Tidak mudah lho memberi jatah tampil sampai tahap penonton-bisa-'kenal'-dengan-karakter-dalam-film tapi tetap tampak tidak dipaksakan. Terry Crews (Hale Caesar) yg rupanya tidak punya banyak waktu krn sedang mengerjakan proyek film lainnya, dibuat jadi pusat perhatian di awal film ketika Barney Ross (Sylvester Stallone) Dkk baru tiba di pos nya setelah menyelamatkan Dr. Death (Wesley Snipes) sebelum karakter yg diperankannya kena luka tembak villain Conrad Stonebanks (Mel Gibson) & kita tidak akan melihat aksi tokoh Caesar yg kocak itu lagi di sepanjang sisa film krn ia harus dirawat di RS. Caesar hanya terlihat di akhir film, duduk bersama kawan2nya dalam bar.
Lalu ada karakter baru bernama Bonaparte (Kelsey Grammer), pensiunan tentara bayaran yg jadi informan terpercaya The Expendables. Dia menggantikan posisi tokoh Tool yg pada dua film sebelumnya diisi oleh aktor eksentrik, Mickey Rourke. Bonaparte yg merekomendasikan & menemani Ross mencari lalu merekrut bakal anggota baru The Expendables, menggantikan tim lamanya yg sejatinya sangat berharga bagi Ross sehingga dia tidak ingin mereka terluka spt yg dialami Caesar. Tokoh Bonaparte yg rada buncit seakan mengajak mata kita rehat sejenak dari begitu banyaknya tokoh berbadan kekar, berurat & berotot. Hihihi. Bahkan satu2nya anggota perempuan dalam tim juga tubuhnya kokoh berotot. Ronda Rousey (Luna). Rousey bersama tiga aktor kelahiran tahun 1980an yg ku katakan "Four Bastards", guys. Beruntung banget mereka langsung tampil bersama begitu banyak megastar top billing kelas dunia dalam satu film saja. Stallone, Arnold Scwarzenegger, Jason Statham, Jet Li, Mel Gibson, Harrison Ford, Dolph Lundgren, Antonio Banderas, Wesley Snipes & Randy Couture. Wow. Saya menangis mengiri. Hihihi. Siapa tiga aktor lainnya? Glen Powell (Thorn), Victor Ortiz (Mars) & Kellan Lutz (Smilee). Lutz pernah ku lihat dalam The Twilight Saga (2008-2012) di mana kualitas aktingnya masih begitu2 saja ku lihat: monoton saja.
Ada satu yg mengganggu dari kemunculan anak2 muda dalam film2 masa kini: olok2an generasi mereka terhadap generasi lama, mulai dari kunonya tekhnologi sampai yg paling membuat tidak nyaman: usia/tampilan fisik. Saya mah bukan tipe penonton yg akan nyeletuk begini:
"Udah kelihatan tua ya?"
"Wah, sudah aki2, cocoknya masuk museum saja."
Kenapa? Coba baca post saya sebelum ini dah. Isu "TUA" bukan poin penting dalam The Expendables. Well, meski ada 1-2 aktor yg tampak kesulitan mengucapkan dialognya sendiri krn ada yg tidak beres dengan kulit wajahnya, paling banter berucapku dalam hati saja. Kalau jeli menangkap, film The Expendables mengumpulkan banyak aktor2 laga legendaris dari masa lalu untuk beraksi bersama, ikut ambil bagian mengukir karya di era serba canggih ini, persembahan terakhir untuk legiun fans yg terbentuk dari puluhan tahun karir mereka di industri perfilman & boleh jadi sudah lama menanti bintang2 favoritnya beraksi kembali. Di sini saya melihat kejeniusan Stallone bisa punya ide spt ini & punya nyali untuk mewujudkannya, lepas dari kenyataan bahwa akan ada saja komentar2 sinis ala anak2 generasi sekarang yg kebanyakan melihat segala sesuatu dari tampilan & kemasan terlebih dahulu. Entrance masing2 dari mereka dalam The Expendables sanggup menghadirkan respek justru krn sudah malang-melintang tampil dalam puluhan film. Setiap keriput di wajah adalah jejak pengalaman, karya, kegagalan & kesuksesan yg pernah dibagi bersama dunia. Apa yg bisa ditertawakan dari kejayaan semacam itu? Saya mah selalu melihat jejak karir mereka di masa jaya dulu, selain itu tidaklah penting.
Dan kalau saya di posisi aktor2 gaek ini, saya jelas tidak peduli dengan komentar orang ttg banyaknya usia atau tidak terhitungnya keriput di kulit saya. Nama & wajah sudah terkenal, jelas akan dikenang walau saya mati, duit berlimpah, who cares? Mau tahu kehebatan mereka, bagaimana gagahnya mereka beraksi, tonton film2 lamanya, itu yg dikatakan KARIR. Di The Expendables, mereka hanya bersenang-senang.
Oya, salah satu scene stealer di The Expendables 3 adalah Antonio Banderas. Suka banget sama karakter yg dia bawakan dengan kocak di sini. That, ladies & gentlemen, is called talent with years of experience. Dia bisa menari & meliuk-liukkan tubuh bersama mimik wajah licik dibarengi aksen Spanyol ditingkahi vokal naik turun dalam setiap tarikan kalimat yg diucapkan. Aktor asal Spanyol my fellow Leo ini sudah masuk usia 61 tahun. Waktu terbang begitu cepat, guys. Rasanya belum lama melihat kegesitannya merayap keluar taksi & berlarian ke sana kemari dalam The Assassins (1995, juga bersama Stallone) atau melompat naik-turun kuda dalam The Mask of Zorro (1998). Kita bisa melihat dia akan menjadi salah satu legenda perfilman Hollywood. Banderas berperan sbg Galgo, mantan anggota Pasukan Khusus Spanyol & veteran Perang Kroasia yg jadi satu2nya korban selamat dari Operasi Rahasia di mana ia & tim dikhianati negaranya sendiri. Saking pengennya bergabung dengan tim pimpinan Ross, Galgo mengirim resume palsu pada Bonaparte.
Mataku sempat terpaku pada tubuh Antonio Banderas yg jadi tampak kecil bersanding dengan aktor2 pendukung lainnya. Ternyata bukan krn Banderas pendek, tapi krn kebanyakan aktor pendukung lainnya bertubuh besar & jangkung2. Dari Powell (183 cm); Ford, Grammer, Couture & Lutz (185 cm), Schwarzenegger & Crews (188 cm) sampai si towering height, Lundgren (192 cm). How can you blame him? Isu tinggi badan ini memang cukup menggelitik. Beberapa kali karakter dalam The Expendables meledek tinggi badan Yang (Jet Li, 168 cm) yg dianggap begitu imut2. Dalam sebuah adegan meeting The Expendables 2, Caesar berkata, "Kita akan melawan pasukan tentara hanya dengan jumlah kita yg empat setengah orang?" sambil menunjuk Yang. Max Drummer (Harrison Ford) juga berkata, "Ya, sangat pendek" saat melirik Yang sbg bala bantuan satu2nya bawaan Trench (Schwarzenegger). Drummer merespon jawaban Trench "Kau juga hanya memberi waktu pendek." Tinggi badan Antonio Banderas 175 cm, sama dengan fellow casts Wesley Snipes & Victor Ortiz. Hanya saja Snipes & Ortiz kekar berisi sedang Banderas terlihat begitu kurus.
The Expendables 3 menandai reuni banyak aktor yg terlibat di dalamnya. Debut layar lebar pertama Terry Crews, The 6th Day (2000) dibintangi Arnold Schwarzenegger yg pernah tampil bersama Sylvester Stallone dalam Escape Plan (2013). Stallone pernah tampil sbg pemeran utama side by side Antonio Banderas dalam The Assassins (1995) & Spy Kids 3-D: Game Over, muncul juga dalam Machete Kills (2013) di mana Mel Gibson juga ikut tampil di sana. Mel Gibson dalam Lethal Weapon 4-nya (1998) tampil bersama Jet Li di mana Li menandai debut layar lebar Amerika yg pertama. Jet Li lalu ikut berperan dalam The One (2001) & War (2007) bersama Jason Statham, yg ada dalam Chaos (2005) yg dibintangi Wesley Snipes. Snipes beradu akting bersama Stallone dalam Demolition Man (1993). Stallone menulis naskah, menyutradarai & ikut jadi pemeran dalam Rocky IV (1985) di mana wajah Dolph Lundgren untuk pertamakalinya 'kenalan' dengan pecinta film dunia. Lundgren tampil bersama Robert Davi dalam Blood of Redemption (2013). Ada pun Davi juga pernah berbagi satu produksi film Raw Deal (1986) bersama Arnold Schwarzenegger. Itu dari IMDb ya sumbernya. Kalo boleh saya tambahkan, Randy Couture pernah tampil sbg figuran dalam film yg dibintangi Jet Li: Cradle 2 The Grave (2003). Khusus dalam The Expendables 2, Dolph Lundgren reuni dengan co-star nya dalam Legendary (2013) & Night Falls (2021), Scott Adkins.
Beberapa hal kecil unik dari trilogi The Expendables menurut pengamatanku yg bisa saya bagikan di sini:
~Legenda film2 action klasik Chuck Norris ikut berpartisipasi dalam The Expendables 2. Munculnya sebentar aja tapi cukup berkesan. Dia menghabisi gerombolan penyerang Ross Dkk sendirian saja, seperti gaya khasnya dalam film2nya selama ini. Entrance-nya diiringi lagu khas dari film2 lama Norris. Generasi saya berada sedikit di bawah masa jaya aktor kelahiran tahun 1940 ini sehingga saat saya melek nonton film di usia 9 tahun, kebanyakan film2 Chuck Norris sudah masuk hitungan film2 lama. But i still catch up, jadi wajah & aksinya tidak asing buat saya. Nah sekitar akhir dekade 2000an, banyak meme & jokes satir tentang Norris bermunculan, umumnya menggambarkan betapa tak terkalahkan seorang Chuck Norris. Salah satu jokes populer yg 'mendapat kehormatan' disebut Chuck Norris dalam dialognya dalam film adalah ttg ular kobra yg menggigit lalu beberapa hari kemudian, ular kobra itu mati. Hahaha.
~Saat tokoh Dr. Death yg diperankan Wesley Snipes ditanya alasan kenapa dia dipenjara, dia menjawab "Penggelapan pajak", alasan yg sama kenapa dia sempat bermasalah dengan hukum di dunia nyata.
~Ketika Stallone akan memasuki mobil di mana Max Drummer (Harrison Ford) sudah menunggu di dalamnya, tulisan FORD disorot cukup lama.
~Aktor asal Swedia, Dolph Lundgren bukan hanya bermodal tampang & fisik aja lho. Dalam kehidupan nyata, dia Sarjana Kimia dari Royal Institut Tekhnologi Swedia & penerima beasiswa untuk gelar PhD Insinyur Kimia. Tingkat IQ-nya 160 menurut Wikipedia. Fakta ini juga disebut-sebut dalam The Expendables 2.
~Arnold Schwarzenegger tidak pernah absen dari trilogi The Expendables, meski dia tidak selalu ikut bertempur sepanjang durasi film. Kemunculannya hanya sesekali tapi cukup memorable krn beberapa kali dia menyebut kalimat2 memorable dari film2 lamanya, seperti "I'll be back", "I lied" dari Commando (1985) & "Get to the chopper" dari Predator (1987).
~Harrison Ford juga pilot handal dalam kehidupan nyata. Dia beberapa kali turut andil melakukan aksi2 penyelamatan dengan pesawat/heli. Saya suka ketika karakternya muncul di akhir film. Katanya ke Ross, dia senang krn sudah lama tidak beraksi seru seperti itu. Well, kami menanti Indiana Jones 5, sir. Hehehe.
~Nama Christmas (Statham) sempat jadi sasaran guyonan juga. "Galgo, minggir. Christmas sebentar lagi datang." "Tapi ini masih Bulan Juni."
~Satu adegan lucu banget waktu Trench bisik2 sambil cekikikan dengan Yang. Terminator & Kaisar Cina cekikikan bersama, guys. Hanya di The Expendables.
Saya kagum juga dengan semangat berkarya Sylvester Stallone. Jarak antar masing2 film hanya berkisar dua tahunan saja, padahal proses syuting tentu tidak mudah krn banyak aksi laganya. Dua tahun itu termasuk mada produksi. Tapi sudah tepat juga sih. Menjaga antusiasme terus menyala, mungkin juga berpacu dengan usia mayoritas aktor utamanya. Keputusan tepat mengingat mulai akhir 2019, pandemi tiba.
Seperti dua film terdahulunya, The Expendables 3 tidak buang2 waktu sejak scene 1. Penonton langsung disuguhi adegan laga megah diselingi dialog cerdas. Saya suka percakapan intim Lee Christmas (Statham) dengan Dr. Death soal aksi lempar pisau. Sama adegan ketika truk dihentikan & tokoh2 yg diperankan Stallone, Statham, Snipes, Lundgren, Crews & Couture dengan cepat ambil posisi menembak.
Wesley Snipes yg sejak The Expendables 1 sudah diincar Stallone untuk bergabung, langsung dapat kesempatan melakukan aksi pertamanya. Saya termasuk yg suka menanti film2 action Snipes krn selain gaya akting dengan selipan jokes khas aktor Afro-American ini, skill martial arts-nya luarbiasa menghibur. Master Tujuh Gelar Martial Arts ini pemegang sabuk hitam Karate & Hapkido, terlatih Capoeira (aktor laga lain yg saya tahu bisa Capoeira hanya Mark Dacascos), Kung Fu, Jiu Jitsu Brazil, juga mahir Wushu, Taekwondo & KickBoxing. Combine them with his acting talent. Ouch!
Sylvester Stallone masih punya sentuhan itu: aksi memukau bertarung secara oldschool. Meski saya menyayangkan filler di wajahnya. Pipinya yg selalu terlihat cekung jadi seperti mengulum kue sepanjang waktu. Why, Sly? Tapi nggak jadi masalah sih, he's still special.
Tidak bisa kita katakan "Bintang manapun yg punya nama lebih besar dari seorang Sylvester Stallone, tidak akan muncul dalam The Expendables. Anda tidak akan melihat mereka di Expendables manapun", krn bintang2 spt Harrison Ford, Bruce Willis, Arnold Schwarzenegger tidak diragukan lagi, pamornya jelas di atas Stallone, dilihat dari beragamnya pilihan peran & genre film yg pernah mereka bintangi, tidak melulu action. Dream team ku untuk the next Expendables sih pengennya ada Mark Dacascos, Gina Carrano & Angelina Jolie. Damn, pasti keren abis!
Anda mungkin akan kecewa dulu di awal krn bintang2 lama dilarang ikut dalam misi penyergapan pertama. Anak2 muda perkasa tapi ceroboh secepat kilat dilumpuhkan musuh & yg mereka sebut "kakek2 impoten" bersatu dalam group penyelamatan. But Rhonda Rousey is kinda cool. Saya selalu suka lihat aksi heroine. Dia lakukan nyaris semua aksinya tanpa bantuan pemeran pengganti.
Empat bintang muda yg terhitung pendatang baru itu paling beruntung menurutku. Gimana rasanya berada dalam satu set yg sama dengan bintang2 veteran kelas dunia, pasti tidak bisa diucapkan dengan kata2 wuy.
Adegan terakhir sungguh sempurna, semua berkumpul membuat semacam penutupan, ya, mau ku sebut begitu: Penutupan. Gunnar Jensen (Lundgren) berdamai dengan Yin Yang (Jet Li) yg pada dua film sebelumnya dikisahkan kurang akur. Mereka saling melempar ledekan soal tinggi badan. Toll Road (Randy Couture) berhenti menyapa ramah Four Lucky Bastards, ia juga membuat kesepakatan bersama Caesar (Terry Crews). Barney Ross bertukar sapaan dengan Luna, memuji Smilee & menerima Galgo jadi anggota timnya. Satu pemandangan indah melihat karakter yg diperankan Antonio Banderas begitu memuja karakter yg diperankan Sylvester Stallone sampe meluk segala, mengingat di film mereka tampil bersama bertahun lampau, karakter Banderas begitu ingin menghabisi nyawa karakter Stallone.
Keakraban tokoh Trench & Yang memastikan mereka memang cocok bekerjasama sbg tim tersendiri. Karakter Christmas (John Statham) mendapat kehormatan mengucapkan kalimat terakhir dalam setiap film The Expendables. Tapi karakter Drummer? Saya ragu akan melihat Harrison Ford di film berikutnya. Aktor yg super sibuk & tidak sembarangan memilih film. Saat Barney Ross berterima kasih atas bantuannya menyelamatkan dia & tim dari misi berbahaya, Drummer (Harrison Ford) menjawab, "Hei, aku sudah lama tidak bersenang-senang begitu."
Sampe sini dulu. Thank you.
Komentar
Posting Komentar