123 AKTOR BESAR DAN BERBAKAT INDONESIA VERSI ANYER (Bagian 9)

 Assalamu'alaikum. Good day...

Seperti biasa, tanggal2 segini mulai rame ungkapan "Valentine bukan budaya kita..." Yeah, budaya kita males ngantri, nggak pake helm & melanggar tatib lalin. Bener apa bener banget? Hehehe. Bosen, guys dari tahun ke tahun meributkan hal2 sepele itu mulu. Yg mau merayakan, rayakan. Yg tidak mau merayakan, tidak usah merayakan. Begitu juga dengan ucapan. Jadi nggak usah lah ribut2, gitu aja kok repot, kata Gus Dur. Kita berlomba-lomba melakukan sesuatu yg lebih bermanfaat aja biar jadi orang berguna bagi bangsa, minimal bikin bangga orangtua, anak, pasangan & keluarga besar. Jadi orang kaya biar bisa membantu banyak orang kan lebih berfaedah tuh.

Ok, melanjutkan post sebelumnya: 123 Aktor Besar dan Berbakat versi saya tentunya. Boleh tidak setuju, namanya juga opini. Pengkategorian ini mulai saya bikin pada Desember tahun 2013 & terhenti di tahun 2014, sejak awal Februari 2022 saya lanjutkan kembali & semoga kali ini sampai tuntas. Kenapa akhirnya dilanjutkan? Ya krn sudah banyak juga yg minta dilanjutkan, krn saya sedang merencanakan sesuatu & krn sejak tahun 2013 tsb, sudah ada beberapa aktor yg meninggal. Jangan sampai saya menyesal deh. Lagipula, kita harus menyelesaikan apa yg sudah kita mulai, ye kan.

Kriterianya seperti yg saya sampaikan sebelumnya: Pernah berkarir di dunia perfilman minimal 10 tahun, punya bakat akting yg bagus, penampilannya powerful & berdedikasi di mata saya. Kalau cuma modal tampang mah nggak ada dalam kamus saya. Saya tipe penikmat seni yg tidak peduli dengan tampilan & kemasan, juga tidak melihat skandal atau masalah dalam kehidupan pribadi, yg saya lihat pure karya & prestasi seseorang. Itu saja.

Umumnya saya menampilkan foto terbaru dari sang bintang bersanding dengan foto lamanya, foto saat sedang beraksi dalam film & foto ketika sedang berada di sebuah event perfilman atau saat sedang mengenakan batik/baju daerah. Tapi adakalanya, saya begitu kesulitan menemukan foto seorang bintang sampai nemu satu aja udah bersyukur banget. Kalau sudah begini, standar saya jadi terjun bebas menjadi: yg penting pembaca tahu aja pemilik nama ini wajahnya begini.

Anda jangan buru2 protes dulu kenapa Roy Marten nggak masuk ya. Ini kan belum juga 123 nama. Saya sudah berencana naro namanya sebagai penutup krn nomer satu kan Rudi Salam. Ngono lho. Sabar yee. Baiklah mari dilanjutkan.


INDONESIAN HALL OF FAME

81. DODDY SUKMA


Lahir: Bandung, 15 Juli 1941
Karir aktif: 1972-1990
Filmografi:

Komentar: Kalau anda ketik nama Doddy Sukma di search engine Google, yg muncul di Wikipedia tuh foto aktor Kaharuddin Syah. Sedih banget saya, aktor2 hebat Indonesia bisa terlupakan begitu saja, bahkan bisa salah identifikasi wajah oleh sekelas Wikipedia. Ini salah satu alasan saya mau berepot-repot ria menyusun satu-persatu nama2 aktor (dan nanti aktris juga) senior Indonesia: biar mereka bisa terus dikenang dengan benar sampai lama setelah mereka tiada. Kedua, dari beberapa sumber disebutkan aktor Doddy Sukma sudah meninggal, tapi di Wikipedia tercatat masih hidup. Maka saya berasumsi aktor veteran seangkatan Rachmat Hidayat & Koesno Sudjarwadi ini masih ada sampai saya menemukan informasi terkini.

Saya butuh waktu hampir 9 tahun menemukan nama & foto wajah Doddy Sukma sesuai yg ada dalam kepala saya. Jaman saya kecil sampai remaja, wajahnya termasuk yg sering wara-wiri di film2 Indonesia yg sering tayang di televisi, berada di urutan kedua setelah aktor Zainal Abidin. Kalau ada pembaca lama dari post terdahulu kategori ini, saya pernah menceritakan dengan detail pencarian saya thdp Arman Effendy. Aktor berdarah Sunda yg wajahnya sudah nangkring di kepala tapi namanya baru ketemu setelah bolak-balik nonton film2 Wali Songo & Sunan Kalijaga sampe mual krn harus melototin layar laptop berjam-jam untuk nyari nama yg dimaksud pada film lama dengan kualitas gambar yg menyedihkan sekali waktu itu. Setelah akhirnya ketemu, saya sempat minta bantuan pembaca di post itu kalau2 ada yg tahu siapa pemeran Umar Wirahadikusumah (yg ternyata Doddy Sukma) dalam film Penumpasan G30S/PKI-nya Arifin C. Noor, apakah itu aktor yg sama dengan Arman Effendy ataukah ada aktor lainnya? Sebab saya sendiri ragu apakah itu aktor yg sama. Baru beberapa hari lalu saya ketemu foto mereka duduk berdua dengan caption: "Serupa Tapi Tak Sama." Ternyata ada yg berpikiran sama ya dengan saya. Memang tampilan kedua aktor ini mirip sekali.

Emang kalau sudah ditakdirkan untuk ditemukan ya, pasti akan ketemu juga. Sekian lama saya nyari lho, hampir 10 tahun. Itu juga nggak sengaja, pas kemarin tuh sedang nyari nama aktor2 lawas angkatan Muni Cader. Sekelas Wikipedia aja bisa salah gitu. Dan saya happy banget pas lihat wajahnya, seperti dikasih perangko edisi terbatas dari abad ke-18. Hahaha. Untung saya nggak menyerah.

82. EDDIE RIWANTO


Nama lengkap: Eddie Riwanto Soebarjo
Lahir: Tanjungkarang, Lampung, 29 Desember 1955
Wafat: Jakarta, 29 April 2019 (63 tahun)
Cause of death: Serangan Jantung
Karir aktif: 1980-2019
Filmografi:

Komentar: Jebolan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) itu kemampuan olah seni perannya jaminan mutu, guys. Apalagi yg jurusannya Teater. Kalau kata anak2 muda jaman sekarang: "Nggak ada obengnya!" Hehehe.

Meski tidak setenar Roy Marten atau Herman Felani, Eddie Riwanto tetep punya penggemar lho. Ada saja yg suka dengan wajah rupawannya di masa itu. Seperti biasa, saya sih menyorot kualitas & kekuatan aktingnya. Pertamakali lihat penampilannya dalam film Kemilau Kemuning Senja (1980), segera noticed dia tidak hanya mengandalkan tampang. Dan saya baru tahu sekarang ternyata Kemilau Kemuning Senja jadi film debut layar lebar pertama aktor yg pada tahun2 terakhir hidupnya aktif tampil dalam sinetron & FTV ini. Al-Faatihah.

83. PANDJI ANOM


Nama lengkap: Pangeran Mas'ud Pandji Anom
Lahir: Sambas, 3 April 1915
Wafat: Jakarta, 25 Februari 1990 (74 tahun)
Istri: Komalasari
Profesi selain Aktor: Penyanyi
Karir aktif: 1941-1988
Filmografi:

Komentar: Memori masa kecil saya kadang dipenuhi wajah & gaya akting aktor2 lawas seperti Pandji Anom. Dengan cangklong yg seakan menempel di mulutnya ketika merepet ngomel2 itu, pake kostum Jawa dengan blangkon atau sedang baca koran dengan kemeja batik. Tokoh2 yg diperankannya begitu sulit dipuaskan, Ada saja yg bikin dia marah, wajahnya selalu menunjukkan rasa tidak senang. Dalam film2 Warkop DKI, tokoh2 yg diperankannya selalu jadi bulan2an trio Dono, Kasino & Indro.



Yg bikin betah saat menulis biografi singkat para aktor ini adalah proses riset & pencarian nama & foto2 mereka yg seru & kocak. Ada yg nama aslinya Dwight George Nayoan atau Japi Panda Abdiel Tambayong, ada yg ku kira orang yg sama ternyata ada dua orang berbeda, ada pula yg tadinya anak kyai NU, nekat ke Jakarta lalu bertemu sutradara handal yg memasukkan namanya jadi pemeran utama film terbarunya hanya dengan menguji pilihannya atas kain ulos & bagaimana caranya berjalan di depan orang banyak. Fakta2 unik yg menarik.
Hari ini saya tahu kalau Pandji Anom ini Putra Mahkota Kerajaan Sambas, Kalimantan Barat. Ayahnya Sultan Kerajaan Sambas, Pangeran Cakra Pandji Anom & Encik Zakiyah. 
Pandji Anom pernah menempuh pendidikan di HIS lalu Ambacht School (sekolah Tehnik) tahun 1933 & Kursus Montir Radio tahun 1935. Sebenarnya karirnya di dunia seni dimulai dari menyanyi keroncong dulu. Dalam masa perang, ia sempat kabur bersembunyi ke Singapura, ikut kontes menyanyi di sana. Suaranya sempat direkam perusahaan piringan hitam Cap Ayam. Baru kemudian disusul tampil dalam berbagai pentas sandiwara di tanah air.
Aktingnya yang paling menonjol yakni dalam film "Tamu Agung" (1955), yang disutradarai Usmar Ismail.
Pada 1980, namanya semakin berkibar setelah memerankan tokoh Pak Suwito, suami aktris Mieke Wijaya, dalam serial "Rumah Masa Depan."
Ketika aktif di Pusat Budaya Jepang di Indonesia, Pandji Anom tampil dalam film Elang Darat (1941). Bersama Andjar Asmara, ia memimpin rombongan penari dan mendirikan grup sandiwara Matahari yang kemudian diganti nama menjadi Tjahaja Timur. Setelah keluar dari grup sandiwara Tjahaja Timur, dia mendirikan grup sandiwara baru Pantja Warna (1943).
Sesudah Indonesia Merdeka, Panji kembali mengikuti grup sandiwara yang dipimpin Djamaludin Malik (1917-1970). Selanjutnya pada tahun 1950, bersama Djamaluddin Malik, ia mendirikan perusahaan Film PERSARI.
Tahun 1953, Panji bersama istrinya, aktris Komalasari dan H. Nawi Ismail berkolaborasi mendirikan Borobudur Film. Malu-Malu Mau (1988) jadi film terakhir aktor pendiri PERSARI ini.

84. NICHOLAS SAPUTRA


Nama lengkap: Nicholas Schubring Saputra
Lahir: 24 Februari 1984
Pekerjaan selain Aktor: Fotomodel, Bintang Iklan
Karir Aktif: 2002-sekarang
Filmografi:
Ada Apa Dengan Cinta? - 2002
Biola Tak Berdawai - 2003
Arisan!
Janji Joni - 2005
Gie
3 Hari Untuk Selamanya - 2007
Hulahoop Soundings (Film Pemdek) - 2008
Cinta Setaman
Drupadi (Film Pendek)
3 Doa 3 Cinta
Sarinah - 2011
Kita Versus Korupsi (Segmen Aku Padamu) - 2012
Kebun Binatang
What They Don't Talk About When They Talk About Love - 2013
Cinta Dari Wamena
Ada Apa Dengan Cinta (Film Pendek) - 2014
Pendekar Tongkat Emas
Ada Apa Dengan Cinta 2 - 2016
Interchange
Aruna Dan Lidahnya - 2018
Motel Acacia - 2019
Paranoia - 2021
Sayap-Sayap Patah (Masa syuting/produksi)
Prestasi/Awards: Nominator Pemeran Utama Pria Terbaik untuk film Biola Tak Berdawai (2002) & Ada Apa Dengan Cinta? (2002), Nominator Pemeran Utama Pria Terbaik untuk film Janji Joni (2005), Pemenang kategori Pemeran Utama Pria Terbaik untuk film Gie (2005).
Komentar: Awal mulai menyusun deretan Aktor Besar dan Berbakat ini, saya ngelist sesuai nama yg muncul di kepala saat itu (meski terlihatnya seakan berurutan sesuai nama besar & kemampuan aktingnya), tapi kemudian saya berubah pikiran lalu 'menyebar' nama2 besar ke dalam kelompok2 kecil berjumlah 10 untuk setiap bagian. Biar adil aja. Jadi dalam setiap kelompok terdiri dari aktor lawas, aktor yg masih eksis sekarang & aktor muda atau pendatang baru tapi saya nilai berbakat, asalkan karirnya minimal 10 tahun. Kenapa 10 tahun? Pembuktian dedikasi saja (kecuali kurang dari 10 tahun krn wafat), biar layak bener masuk kategori ini.
Dari Generasi Milenial nih untuk pertamakalinya saya masukkan nama Nicholas Saputra. Do you know Generasi Milenial? Mereka yg lahir dalam kurun waktu 1982-1996 (ada yg menyebut sampai tahun 2000). Alasan memasukkan aktor blasteran Indonesia-Jerman ini ya alasan klasik saya: yg tidak hanya bermodal tampang, tapi juga bener2 piawai berakting. Nicholas Saputra satu di antara yg sedikit itu. Dia tidak begitu suka mengexpose kehidupan pribadi tapi total dalam melakoni profesinya which is menambah nilai plus bagi saya.

85. DARUSSALAM


Lahir: Bengkulu, 12 September 1920
Wafat: Jakarta, 1 Desember 1993
Karir aktif: 1949-1993
Pekerjaan sebelum Aktor: Juru Rawat
Filmografi:
Prestasi/Awards: Pemeran Pendukung Pria Terbaik Festival Film Indonesia 1987 untuk film Kodrat & Nominator Pemeran Pendukung Pria Terbaik Festival Film Indonesia 1988 untuk film Ayahku.
Komentar: Aktor yg di masa kecilku sering ku lihat dalam film2 di masa itu sebagai ayah/kakek krn usianya sudah masuk kepala 6 pada tahun 1980an. Sayang saya belum nemu fotonya versi tua sampai saat ngetik ini.

Setelah dua tahun jadi juru rawat di Bengkulu, 1938, berangkat ke Jakarta dan belajar di CBZ, selesai tahun 1942.

Sedikit ttg Darussalam diambil dari Wikipedia. Tahun 1942 ia menjadi pemain dalam perkumpulan sandiwara Nusantara. Setelah itu bergabung dengan sandiwara bikinan Jepang Eiga Hay Kyu Sha. Tahun 1944 mendirikan sandiwara Trimurti, setahun kemudian dipercayai memimpin sandiwara Bintang Timur milik Jamaludin Malik di Yogya sampai 1949. Pada tahun itu juga ia diajak Fred Young untuk bekerja di Bintang Surabaya Film Corp.[1] Sejak 1950 menjadi pemain tetap di Persari Film dan menyelesaikan sekitar 40 judul. Ketika Persari ditutup tahun 1958, lalu mendirikan Herawaty Teater Nasional. Tahun 1960 ikut Gadis SKP dan setelah itu lebih aktif di dunia sandiwara. Tahun 1972 barulah namanya kembali terpasang sebagai pemeran pembantu dari beberapa film. Di luar film tetap aktif dalam sandiwara TV.

Darussalam memegang rekor sbg aktor tertua yg pernah memenangkan Piala Citra untuk kategori Pemeran Pembantu Pria Terbaik.


86. RACHMAT HIDAYAT


Lahir: Bandung, 3 Juli 1933
Wafat: 14 Juni 2015 (81 tahun)
Cause of death: Jantung & Stroke
Karir aktif: 1953-1995
Filmografi:
Komentar: Mengutip Wikipedia, Rachmat bergabung di Batalyon III Siliwangi. Tahun 1953 ia diperbantukan di CPM Intel. Pada saat menjadi CPM itulah ia bertemu Usmar Ismail. Lalu mendapat tawaran bermain pada film Toha, Pahlawan Bandung Selatan.

Pada awal kariernya ia mulai bermain film pada tahun 1961 hingga sekarang. Pada tahun 1971, ia pernah menjabat sebagai Ketua Parfi Cabang Bandung selama dua periode. Ia seangkatan dengan aktor dan aktris seperti Rima MelatiRina HassimMieke WidjayaW.D MochtarMaruli Sitompul dan Bambang Hermanto.

Selama berkarier ia tidak pernah hijrah dari kota Bandung, apabila ada kegiatan syuting di Jakarta ia selalu kembali ke Bandung dengan mengendarai motor besar kegemarannya.


87. BUCEK DEPP

Nama lengkap: Al Arthur Muchtar
Lahir: 29 Januari 1973
Pekerjaan selain AKtor: Model

Karir aktif: 1991-sekarang
Filmografi:
Sekretaris - 1991
Pengantin Remaja
Kuldesak - 1998
Beth - 2002
Brownies - 2005
Mereka Bilang, Saya Monyet! - 2007
Operation Wedding - 2013
Cinta Brontosaurus
Manusia Setengah Salmon
Merry Go Around
7 Misi Rahasia Sophie - 2014
Me & You vs The World
Marmut Merah Jambu
Air & Api - 2015
Tiger Boy
Surga Di Telapak Kaki Ibu - 2016
Danur 2: Maddah - 2018
Dilan 1991 - 2019
Wedding Agreement
Milea: Suara Dari Dilan - 2020
Komentar: Waktu masih kuliah di Yogya sekitar tahun 1996, saya bertemu dengan aktor berdarah Betawi-Arab-Belanda ini. Tinggi besar dalam pandangan saya saat itu. Angkatannya agak jauh di atas saya. Waktu itu dia sedang tenar2nya jadi bintang film & pemain sinetron.

Bucek punya adik & adik ipar yg juga aktif di dunia entertainment: Al Fathir Muchtar & Fera Feriska.

88. MARK SUNGKAR


Nama lengkap: Mubarak Ali Sungkar
Lahir: Surakarta, 22 Oktober 1948
Karir aktif: 1968-sekarang
Pekerjaan selain Aktor: Penyanyi
Filmografi:

Komentar: Ayahnya Zaskia Sungkar & Shireen Sungkar dari pernikahannya bersama aktris Fanny Bauty. Yep, beliau penyanyi, tapi kenapa ku masukkan dalam daftar ini? Krn awal karirnya justru dimulai dari keterlibatannya dalam dunia seni peran dengan bergabung dalam "Teater Kecil" pimpinan Arifin C. Noor tahun 1968 sebelum ikut dalam produksi film2 layar lebar. Keseriusannya menekuni dunia seni peran ini dilanjutkan dengan belajar di Akademi Teater Amsterdam di Belanda (1975-1979), lalu diikuti dengan belajar musik di International School for Musical Entertainment Hilversum, Belanda (1977-1980), sebelumnya Mark Sungkar juga pernah bergabung dalam Bina Vokalia-nya Pranajaya tahun 1973.

Mark juga bergabung dengan Nederlandse Operette Vereniging Amsterdam pada tahun 1976 sampai 1977 dan Delfero Talent Pedagog Amsterdam (1976-1978).

Mengutip Wkipedia lagi nih yaa, Mark sebenarnya sudah mulai bermain teater sejak tahun 1962 & merambah ke layar lebar & televisi pada tahun 1970. Mark kemudian terjun di dunia tarik suara pada tahun 1977 & sempat mengeluarkan beberapa single plus album rekaman, antara lain She Believe in Me (1979), Hution Mind (1980), Bunga-bunga Cinta (1985) & Kaki Limo (1989). Mark juga pernah mewakili Indonesia dalam Asean Concert di Brunei Darussalam (1984) dan Bangkok (1985), serta International Song Festival di Chile (1986) dan April Spring Festival di Pyong Yang (1987). Suatu prestasi yg patut dibanggakan.

Pada 8-9 juni 2007, Mark Sungkar bermain dalam pementasan teater Abang Thamrin Dari Betawi karya Asrul Sani bersama Sanggar Pelakon pimpinan Mutiara Sani di Graha Bhakti Budaya, TIM. Dalam pementasan tersebut Mark berperan sebagai Fruin, orang Belanda yg menentang kebijakan-kebijakan MH. Thamrin.


89. BARON HERMANTO

Lahir: Surakarta, 29 Mei 1960
Karir aktif: 1983-sekarang
Pekerjaan selain Aktor: Sutradara
Filmografi:

Banteng Mataram - 1983
Ken Arok-Ken Dedes
Permata Biru - 1984
Mawar Berbisa
Bukit Berdarah - 1985
Bisikan Setan
Sunan Gunung Jati
Terjebak Penari Erotis - 1986
Langganan
Sengatan Kobra
Yang Perkasa
Malaikat Bayangan - 1987
Kelabang Seribu
Akibat Guna-Guna Istri Muda - 1988
Permainan Di Balik Tirai
Saur Sepuh: Satria Madangkara
Misteri Dari Gunung Merapi: Penghuni Rumah Tua - 1989
Melacak Dendam
Susuk
Nuansa Birunya Rinjani
Laura Si Tarzan
Tutur Tinular 1 (Pedang Naga Puspa)
Tidak Ada Pilihan - 1990
Misteri Dari Gunung Merapi 11: Titisan Dari Roh Nyai Kembang
Pedang Naga Pasa
Prabu Anglingdarma
Tutur Tinular 11: Naga Puspa Kresna - 1991
Lima Harimau Nusantara
Badai Laut Selatan
Saur Sepuh V: Istana Atap Langit - 1992
Prabu Anglingdarma 2
Tutur Tinular 3: Pendekar Syair Berdarah
Tutur Tinular 4: Mendung Bergulung Di Atas Majapahit
Perawan Lembah Wilis - 1993
Prabu Anglingdarma 111
Sesepuh Majapahit - 1995
Gairah Membara - 1998
Tiren: Mati Kemaren - 2008
Paku Kuntilanak - 2009
Tiran: Mati Di Ranjang - 2010
Tali Pocong Perawan 2 - 2012
Misteri Pasar Kaget
Penjuru 5 Santri - 2015
Palasik
Barakati - 2016
Rasuk - 2018
Teluh - 2022

Komentar: Abaikan judul film2nya yg serem2 (kadang kocak), pria satu ini sungguh sangat produktif. Termasuk aktor laga paling sibuk sejak awal karirnya. Dengan segala tenaga & energi yg harus dikeluarkan untuk setiap film kolosal sarat aksi2 laga, tampil terus setiap tahun tentu sangat melelahkan. Hanya absen di tahun 1994, 1996 & 1997 lalu hiatus selama 10 tahun sebelum muncul kembali dalam film yg menurut saya judulnya kocak: Tiren (2008). Dari saya masih usia balita, sekolah, kuliah sampai saya sudah berkeluarga, Baron Hermanto sudah aktif bermain film euy. Karir yg luarbiasa, meski saya kurang ngikutin film2 kolosal & kadang2 film2 dewasa Indonesia-nya itu.


Tadinya saya pikir nama "Baron" hanya nama tenar yg biasa dipakai public figure biar unik & mudah diingat, tapi ternyata itu nama aslinya lho. Keren amat, berbau2 tuan tanah jaman Hindia Belanda. Baron. Ayahnya (aktor veteran legendaris Indonesia, Bambang Hermanto) sudah pernah saya pasang di posts awal daftar 117 Aktor Besar Indonesia.

90. MANDRA

Nama lengkap: Mandra Naih/Mandra Yusuf Sulaiman
Lahir: Jakarta, 2 Mei 1965
Karir aktif: 1983-sekarang
Filmografi:

1983 Cinta Annisa
1990 Mustika Pemikat
1992 Asmara
1994 Selir Durgaratih
2017 Generasi Kocak: 90an vs Komika
Warkop DKI Reborn
TBA Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet
Komentar: Kelompok ke-9 ini saya tutup dengan aktor slash komedian besar Indonesia: Mandra. Peran memorable yg tak terlupakan tentu saja dalam mega-sinetron Si Doel Anak Sekolahan (1994-2003) & Mandragade (2000-2001) beradu akting bersama aktor Betawi favoritku: Jaja Mihardja.


Mandra mengawali karir seni perannya melalui lawakan di Topeng Betawi. Sejak remaja, ia bergabung dengan Topeng Betawi Setia Warga yang dipimpin Haji Bokir. Ia adalah kakak tertua dari komedian Omaswati dan Mastur. Mandra sempat mendirikan sebuah rumah produksi bernama Viandra Productions.
Belakangan saya tahunya beliau ini kurang sehat, tapi mari berharap kita masih akan melihat karya2nya bertahun-tahun mendatang.

                                       ---000---

Masih bersambung yaa. Sampai bertemu di bagian selanjutnya. Ciao!












Komentar