Assalamu'alaikum. Good day...
Seperti biasa, tanggal2 segini mulai rame ungkapan "Valentine bukan budaya kita..." Yeah, budaya kita males ngantri, nggak pake helm & melanggar tatib lalin. Bener apa bener banget? Hehehe. Bosen, guys dari tahun ke tahun meributkan hal2 sepele itu mulu. Yg mau merayakan, rayakan. Yg tidak mau merayakan, tidak usah merayakan. Begitu juga dengan ucapan. Jadi nggak usah lah ribut2, gitu aja kok repot, kata Gus Dur. Kita berlomba-lomba melakukan sesuatu yg lebih bermanfaat aja biar jadi orang berguna bagi bangsa, minimal bikin bangga orangtua, anak, pasangan & keluarga besar. Jadi orang kaya biar bisa membantu banyak orang kan lebih berfaedah tuh.
Ok, melanjutkan post sebelumnya: 123 Aktor Besar dan Berbakat versi saya tentunya. Boleh tidak setuju, namanya juga opini. Pengkategorian ini mulai saya bikin pada Desember tahun 2013 & terhenti di tahun 2014, sejak awal Februari 2022 saya lanjutkan kembali & semoga kali ini sampai tuntas. Kenapa akhirnya dilanjutkan? Ya krn sudah banyak juga yg minta dilanjutkan, krn saya sedang merencanakan sesuatu & krn sejak tahun 2013 tsb, sudah ada beberapa aktor yg meninggal. Jangan sampai saya menyesal deh. Lagipula, kita harus menyelesaikan apa yg sudah kita mulai, ye kan.
Kriterianya seperti yg saya sampaikan sebelumnya: Pernah berkarir di dunia perfilman minimal 10 tahun, punya bakat akting yg bagus, penampilannya powerful & berdedikasi di mata saya. Kalau cuma modal tampang mah nggak ada dalam kamus saya. Saya tipe penikmat seni yg tidak peduli dengan tampilan & kemasan, juga tidak melihat skandal atau masalah dalam kehidupan pribadi, yg saya lihat pure karya & prestasi seseorang. Itu saja.
Umumnya saya menampilkan foto terbaru dari sang bintang bersanding dengan foto lamanya, foto saat sedang beraksi dalam film & foto ketika sedang berada di sebuah event perfilman atau saat sedang mengenakan batik/baju daerah. Tapi adakalanya, saya begitu kesulitan menemukan foto seorang bintang sampai nemu satu aja udah bersyukur banget. Kalau sudah begini, standar saya jadi terjun bebas menjadi: yg penting pembaca tahu aja pemilik nama ini wajahnya begini.
Anda jangan buru2 protes dulu kenapa Roy Marten nggak masuk ya. Ini kan belum juga 123 nama. Saya sudah berencana naro namanya sebagai penutup krn nomer satu kan Rudi Salam. Ngono lho. Sabar yee. Baiklah mari dilanjutkan.
INDONESIAN HALL OF FAME
81. DODDY SUKMA
Karir aktif: 1972-1990
- Desa di Kaki Bukit (1972)
- Romusha (1972)
- Rindu (1973)
- Rahasia Gadis (1975)
- Ganasnya Nafsu (1976)
- Remaja 76 (1976)
- Cinta Rahasia (1976)
- Jangan Menangis Mama (1977)
- Diana (1977)
- Marina (1977)
- Jakarta Jakarta (1977)
- Gitar Tua Oma Irama (1977)
- Letnan Harahap (1977)
- Cowok Komersil (1977)
- Napsu Serakah (1977)
- Semau Gue (1977)
- Layu Sebelum Bekembang (1977)
- Laki-Laki Binal (1978)
- Begadang (1978)
- Godaan (1978)
- Kasus (1978)
- Melati Hitam (1978)
- Musim Bercinta (1978)
- Kecupan Pertama (1979)
- Cubit-Cubitan (1979)
- Cinta Segitiga (1979)
- Gita Cinta dari SMA (1979)
- Remaja Idaman (1979)
- Remaja di Lampu Merah (1979)
- Romantika Remaja (1979)
- Gadis Kampus (1979)
- Romantika Remaja (1979)
- Puspa Indah Taman Hati (1979)
- Remaja-Remaja (1979)
- Melodi Cinta (1980)
- Nikmatnya Cinta (1980)
- Rayuan Gombal (1980)
- Pengabdi Setan (1980)
- Darna Ajaib (1980)
- Aladin dan Lampu Wasiat (1980)
- Bukan Sandiwara (1980)
- Lima Sahabat (1981)
- Kereta Api Terakhir (1981)
- Betapa Damai Hati Kami (1981)
- Sang Guru (1981)
- Pasukan Berani Mati (1982)
- Mistri Ronggeng Jaipong (1982)
- Terjebak dalam Dosa (1983)
- Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI (1983)
- Biarkan Kami Bercinta (1984)
- Pencuri (1984)
- Cinta Kembar (1984)
- Titik-Titik Noda (1984)
- Bibir-Bibir Bergincu (1984)
- Dia Sang Penakluk (1984)
- Gadis Berdarah Dingin (1984)
- Itu Bisa Diatur (1984)
- Kesan Pertama (1985)
- Sembilan Wali (1985)
- Anunya Kamu (1986)
- Ranjang Setan (1986)
- Malam Jumat Kliwon (1986)
- Gema Hati Bernyanyi (1987)
- Kelabang Seribu (1987)
- Catatan Si Doi (1988)
- Si Gobang (1988)
- Arini II (1988)
- Akibat Terlalu Genit (1988)
- Catatan Si Boy II (1988)
- Dorce Sok Akrab (1989)
- Wanita Harimau (1989)
- Kristal-Kristal Cinta (1989)
- Jago-Jago Bayaran (1989)
- Tidak Ada Pilihan (1990)
- Perwira dan Ksatria (1990)
- Titisan Dewi Ular (1990)
Komentar: Kalau anda ketik nama Doddy Sukma di search engine Google, yg muncul di Wikipedia tuh foto aktor Kaharuddin Syah. Sedih banget saya, aktor2 hebat Indonesia bisa terlupakan begitu saja, bahkan bisa salah identifikasi wajah oleh sekelas Wikipedia. Ini salah satu alasan saya mau berepot-repot ria menyusun satu-persatu nama2 aktor (dan nanti aktris juga) senior Indonesia: biar mereka bisa terus dikenang dengan benar sampai lama setelah mereka tiada. Kedua, dari beberapa sumber disebutkan aktor Doddy Sukma sudah meninggal, tapi di Wikipedia tercatat masih hidup. Maka saya berasumsi aktor veteran seangkatan Rachmat Hidayat & Koesno Sudjarwadi ini masih ada sampai saya menemukan informasi terkini.
Saya butuh waktu hampir 9 tahun menemukan nama & foto wajah Doddy Sukma sesuai yg ada dalam kepala saya. Jaman saya kecil sampai remaja, wajahnya termasuk yg sering wara-wiri di film2 Indonesia yg sering tayang di televisi, berada di urutan kedua setelah aktor Zainal Abidin. Kalau ada pembaca lama dari post terdahulu kategori ini, saya pernah menceritakan dengan detail pencarian saya thdp Arman Effendy. Aktor berdarah Sunda yg wajahnya sudah nangkring di kepala tapi namanya baru ketemu setelah bolak-balik nonton film2 Wali Songo & Sunan Kalijaga sampe mual krn harus melototin layar laptop berjam-jam untuk nyari nama yg dimaksud pada film lama dengan kualitas gambar yg menyedihkan sekali waktu itu. Setelah akhirnya ketemu, saya sempat minta bantuan pembaca di post itu kalau2 ada yg tahu siapa pemeran Umar Wirahadikusumah (yg ternyata Doddy Sukma) dalam film Penumpasan G30S/PKI-nya Arifin C. Noor, apakah itu aktor yg sama dengan Arman Effendy ataukah ada aktor lainnya? Sebab saya sendiri ragu apakah itu aktor yg sama. Baru beberapa hari lalu saya ketemu foto mereka duduk berdua dengan caption: "Serupa Tapi Tak Sama." Ternyata ada yg berpikiran sama ya dengan saya. Memang tampilan kedua aktor ini mirip sekali.
Emang kalau sudah ditakdirkan untuk ditemukan ya, pasti akan ketemu juga. Sekian lama saya nyari lho, hampir 10 tahun. Itu juga nggak sengaja, pas kemarin tuh sedang nyari nama aktor2 lawas angkatan Muni Cader. Sekelas Wikipedia aja bisa salah gitu. Dan saya happy banget pas lihat wajahnya, seperti dikasih perangko edisi terbatas dari abad ke-18. Hahaha. Untung saya nggak menyerah.
82. EDDIE RIWANTO
Lahir: Tanjungkarang, Lampung, 29 Desember 1955
- Kemilau Kemuning Senja (1980)
- Mawar Jingga (1981)
- Tante Garang (1983)
- Penculikan Pengantin (1983)
- Bercinta dalam Badai (1984)
- Perceraian (1985)
- Misteri Sumur Tua (1987)
- Sumpah Keramat (1988)
- Ketika Cinta Telah Berlalu (1989)
- Titisan Si Pitung (1989)
- Perawan Metropolitan (1991)
- Makhluk dari Kubur (1991)
Komentar: Jebolan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) itu kemampuan olah seni perannya jaminan mutu, guys. Apalagi yg jurusannya Teater. Kalau kata anak2 muda jaman sekarang: "Nggak ada obengnya!" Hehehe.
Meski tidak setenar Roy Marten atau Herman Felani, Eddie Riwanto tetep punya penggemar lho. Ada saja yg suka dengan wajah rupawannya di masa itu. Seperti biasa, saya sih menyorot kualitas & kekuatan aktingnya. Pertamakali lihat penampilannya dalam film Kemilau Kemuning Senja (1980), segera noticed dia tidak hanya mengandalkan tampang. Dan saya baru tahu sekarang ternyata Kemilau Kemuning Senja jadi film debut layar lebar pertama aktor yg pada tahun2 terakhir hidupnya aktif tampil dalam sinetron & FTV ini. Al-Faatihah.
83. PANDJI ANOM
Lahir: Sambas, 3 April 1915
- Elang Darat (1941)
- Sedap Malam (1950)
- Rindu (1951)
- Bunga Bangsa (1951)
- Solo Di Waktu Malam (1952)
- Timuriana (1953)
- Gadis Kemajoran (1953)
- Tamu Agung (1955)
- Pilihlah Aku (1955)
- Kamar 13 (1957)
- Dara Kembar (1958)
- Marina (1961)
- Terpikat (1965)
- Merintis Djalan Ke Sorga (1972)
- Kasih Sayang (1974)
- Cinta (1975)
- Kembang-Kembang Plastik (1977)
- Tuyul (1978)
- Satu Malam Dua Cinta (1978)
- Si Ayub (1979)
- Mana Tahan (1980)
- Gengsi Dong (1980)
- GeEr - Gede Rasa (1980)
- Orang-Orang Sinting (1981)
- Chips (1982)
- Satu Mawar Tiga Duri (1986)
- Jodoh Boleh Diatur (1987)
- Malu-Malu Mau (1988)
Pada 1980, namanya semakin berkibar setelah memerankan tokoh Pak Suwito, suami aktris Mieke Wijaya, dalam serial "Rumah Masa Depan."
Sesudah Indonesia Merdeka, Panji kembali mengikuti grup sandiwara yang dipimpin Djamaludin Malik (1917-1970). Selanjutnya pada tahun 1950, bersama Djamaluddin Malik, ia mendirikan perusahaan Film PERSARI.
Tahun 1953, Panji bersama istrinya, aktris Komalasari dan H. Nawi Ismail berkolaborasi mendirikan Borobudur Film. Malu-Malu Mau (1988) jadi film terakhir aktor pendiri PERSARI ini.
- Sapu Tangan - 1949
- Djembatan Merah - 1950
- Ratapan Ibu - 1950
- Harumanis - 1950
- Damarwulan - 1950
- Sepandjang Maliboro - 1951
- Terbelenggu - 1951
- Bakti Bahagia - 1951
- Surjani Mulia - 1951
- Selamat Berdjuang, Masku! - 1951
- Main-Main Djadi Sungguhan - 1951
- Rodrigo De Villa - 1952
- Tabu - 1953
- Leilani - 1953
- Gara-Gara Hadiah - 1953
- Ajah Kikir - 1953
- Air Pasang - 1954
- Irama Kasih - 1955
- Saudaraku - 1955
- Duka Nestapa - 1955
- Pemetjahan Polgami - 1956
- Tudjuan - 1956
- Harta Angker - 1956
- Djanjiku - 1956
- Buruh Bengkel - 1956
- Sendja Indah - 1957
- Konsepsi Ajah - 1957
- Ibu Mertua - 1960
- Malin Kundang - 1971
- Bila Cinta Bersemi - 1972
- Mawar Rimba - 1972
- Jembatan Merah (1973)
- Si Doel Anak Jakarta - 1973
- Ratapan Anak Tiri - 1974
- Mencari Ajah - 1974
- Sisa-Sisa Laskar Panjang - 1974
- Surat - 1975
- Sebelum Usia 17 - 1975
- Ranjang Siang Ranjang Malam - 1976
- Pembalasan Si Pitung - 1977
- Darah Daging - 1977
- Santara Menumpas Perdagangan Sex - 1977
- Letnan Harahap - 1977
- Kemelut Hidup - 1977
- Napas Perempuan - 1978
- Istri Dulu Istri Sekarang - 1978
- Sayang Sayangku Sayang - 1978
- Ratu Disko - 1978
- Aduh Mana Tahan - 1980
- Si Pitung Beraksi Kembali - 1981
- Apa ini Apa Itu - 1981
- Fajar Yang Kelabu - 1981
- Serbuan Hallintar - 1982
- Perkawinan 83 - 1982
- Titian Serambut Dibelah Tujuh - 1982
- Pengantin Remaja II - 1982
- Enak Benar Jadi Jutawan - 1982
- Pokoknya Beres - 1983
- Dilihat Boleh Dipegang Jangan - 1983
- Pengantin Pantai Biru - 1983
- Sorga Dunia di Pintu Neraka - 1983
- Bergola Hijau - 1983
- Tinggal Landas buat Kekasih - 1984
- Untukmu Kuserahkan Segalanya - 1984
- Pelangi di Balik Awan - 1984
- Tak Ingin Sendiri - 1985
- Kejarlah Daku Kau Kutangkap - 1985
- Takdir Marina - 1986
- Kodrat - 1986
- Tak Seindah Kasih Mama - 1986
- Ayahku - 1987
- Omong Besar - 1988
- Jodoh Boleh Diatur - 1989
Setelah dua tahun jadi juru rawat di Bengkulu, 1938, berangkat ke Jakarta dan belajar di CBZ, selesai tahun 1942.
Sedikit ttg Darussalam diambil dari Wikipedia. Tahun 1942 ia menjadi pemain dalam perkumpulan sandiwara Nusantara. Setelah itu bergabung dengan sandiwara bikinan Jepang Eiga Hay Kyu Sha. Tahun 1944 mendirikan sandiwara Trimurti, setahun kemudian dipercayai memimpin sandiwara Bintang Timur milik Jamaludin Malik di Yogya sampai 1949. Pada tahun itu juga ia diajak Fred Young untuk bekerja di Bintang Surabaya Film Corp.[1] Sejak 1950 menjadi pemain tetap di Persari Film dan menyelesaikan sekitar 40 judul. Ketika Persari ditutup tahun 1958, lalu mendirikan Herawaty Teater Nasional. Tahun 1960 ikut Gadis SKP dan setelah itu lebih aktif di dunia sandiwara. Tahun 1972 barulah namanya kembali terpasang sebagai pemeran pembantu dari beberapa film. Di luar film tetap aktif dalam sandiwara TV.
Darussalam memegang rekor sbg aktor tertua yg pernah memenangkan Piala Citra untuk kategori Pemeran Pembantu Pria Terbaik.
- Toha, Pahlawan Bandung Selatan - 1961
- Anak Perawan di Sarang Penjamun - 1962
- Anak-Anak Revolusi - 1964
- Semusim Lalu - 1964
- Teror di Sulawesi Selatan - 1964
- Sahabat-Sahabat dalam Gelap - 1965
- Takkan Lari Gunung Diketjar - 1965
- Liburan Seniman - 1965
- Langkah-Langkah di Persimpangan - 1965
- Tikungan Maut - 1966
- Cheque AA - 1966
- Gadis Kerudung Putih - 1967
- Ja, Mualim - 1968
- Big Village - 1969
- Ananda - 1970
- Rakit - 1971
- Dunia Belum Kiamat - 1971
- Rina - 1971
- Sanrego - 1971
- Impas - 1971
- Bertjinta dalam Gelap - 1971
- Lewat Tengah Malam - 1971
- Akhir Cinta di Atas Bukit - 1972
- Mama - 1972
- Mawar Rimba - 1972
- Flamboyant - 1972
- Ayah - 1973
- Bulan di Atas Kuburan (1973)
- Melawan Badai - 1974
- Jangan Biarkan Mereka Lapar - 1974
- Si Mamad - 1974
- Kemasukan Setan - 1974
- Tiada Waktu Bicara - 1974
- Tangisan Ibu Tiri - 1974
- Senyum di Pagi Bulan Desember - 1974
- Mei Lan, Aku Cinta Padamu - 1974
- Kasih Sayang - 1974
- Si Kabayan - 1975
- Balas Dendam - 1975
- Lupa Daratan - 1975
- Rahasia Perawan - 1975
- Apa Salahku - 1976
- Sentuhan Cinta - 1976
- Ranjang Siang Ranjang Malam - 1976
- Perkawinan Dalam Semusim - 1976
- Petualangan Cilik - 1977
- Mana Yang Benar - 1977
- Ridho Allah - 1977
- Krakatau - 1977
- Badai Pasti Berlalu - 1977
- Gara-Gara Gila Buntut - 1977
- Rhoma Irama Berkelana I - 1978
- Mat Peci - 1978
- Rhoma Irama Berkelana II - 1978
- Rahasia Perkawinan - 1978
- November 1828 - 1979
- Anak-Anak Buangan - 1979
- Kembang Semusim - 1980
- Lima Cewek Jagoan - 1980
- Beningnya Hati Seorang Gadis - 1980
- Bukan Sandiwara - 1980
- Tumbal Iblis - 1981
- Betapa Damai Hati Kami - 1981
- Gadis Marathon - 1981
- Mawar Cinta Berduri Duka - 1981
- Tali Merah Perkawinan - 1981
- Dalam Kabut Dan Badai - 1981
- Ketika Cinta Harus Memilih - 1981
- Lebak Membara - 1982
- Titian Serambut Dibelah Tujuh - 1982
- Gepeng Bayar Kontan - 1983
- Kenikmatan - 1984
- Don Muang Incident - 1984
- Arie Hanggara - 1985
- Satu Mawar Tiga Duri - 1986
- Kasmaran - 1987
- Gema Hati Bernyanyi - 1987
- Omong Besar - 1988
- Bisikan Arwah - 1988
- Pacar Ketinggalan Kereta - 1988
- Si Kabayan Saba Kota - 1989
- Si Kabayan dan Gadis Kota - 1989
- Oom Pasikom - 1990
- Komar Si Glen Kemon Mudik - 1990 dibintangi oleh Desi Ratnasari
- Suamiku Sayang - 1990
- Ricky - 1990
- Jual Tampang - 1990
- Di Sana Senang Di Sini Senang - 1990 dibintangi oleh Yati Octavia
- Boss Carmad - 1990 dibintangi oleh Paramitha Rusady
- Si Kabayan dan Anak Jin - 1991
- Potret - 1991
- Taksi Juga - 1991 dibintangi oleh Meriam Bellina
- Si Kabayan Saba Metropolitan - 1992
- Si Kabayan Cari Jodoh - 1994
Pada awal kariernya ia mulai bermain film pada tahun 1961 hingga sekarang. Pada tahun 1971, ia pernah menjabat sebagai Ketua Parfi Cabang Bandung selama dua periode. Ia seangkatan dengan aktor dan aktris seperti Rima Melati, Rina Hassim, Mieke Widjaya, W.D Mochtar, Maruli Sitompul dan Bambang Hermanto.
Selama berkarier ia tidak pernah hijrah dari kota Bandung, apabila ada kegiatan syuting di Jakarta ia selalu kembali ke Bandung dengan mengendarai motor besar kegemarannya.
87. BUCEK DEPP
Nama lengkap: Al Arthur Muchtar
Lahir: 29 Januari 1973
Pekerjaan selain AKtor: Model
Filmografi:
Sekretaris - 1991
Pengantin Remaja
Kuldesak - 1998
Beth - 2002
Brownies - 2005
Mereka Bilang, Saya Monyet! - 2007
Operation Wedding - 2013
Cinta Brontosaurus
Manusia Setengah Salmon
Merry Go Around
7 Misi Rahasia Sophie - 2014
Me & You vs The World
Marmut Merah Jambu
Air & Api - 2015
Tiger Boy
Surga Di Telapak Kaki Ibu - 2016
Danur 2: Maddah - 2018
Dilan 1991 - 2019
Wedding Agreement
Milea: Suara Dari Dilan - 2020
Lahir: Surakarta, 22 Oktober 1948
Karir aktif: 1968-sekarang
Pekerjaan selain Aktor: Penyanyi
Filmografi:
- Dan Bunga-Bunga Berguguran (1970)
- "Djalang" (1970)
- Djatuh Dikaki Lelaki (1971)
- "Rina" (1971)
- "Lantai Berdarah" (1971)
- "Pengejaran Ke Neraka" (1971)
- "Banteng Betawi" (1971)
- "Sisa-Sisa Laskar Pajang" (1974)
- "Di Balik Kelambu" (1983)
- "Segi Tiga Emas" (1986)
- Jalan Kehidupan (1996)
- From Rhetoric To Reality: And The Day Came (2000)
Komentar: Ayahnya Zaskia Sungkar & Shireen Sungkar dari pernikahannya bersama aktris Fanny Bauty. Yep, beliau penyanyi, tapi kenapa ku masukkan dalam daftar ini? Krn awal karirnya justru dimulai dari keterlibatannya dalam dunia seni peran dengan bergabung dalam "Teater Kecil" pimpinan Arifin C. Noor tahun 1968 sebelum ikut dalam produksi film2 layar lebar. Keseriusannya menekuni dunia seni peran ini dilanjutkan dengan belajar di Akademi Teater Amsterdam di Belanda (1975-1979), lalu diikuti dengan belajar musik di International School for Musical Entertainment Hilversum, Belanda (1977-1980), sebelumnya Mark Sungkar juga pernah bergabung dalam Bina Vokalia-nya Pranajaya tahun 1973.
Mark juga bergabung dengan Nederlandse Operette Vereniging Amsterdam pada tahun 1976 sampai 1977 dan Delfero Talent Pedagog Amsterdam (1976-1978).
Mengutip Wkipedia lagi nih yaa, Mark sebenarnya sudah mulai bermain teater sejak tahun 1962 & merambah ke layar lebar & televisi pada tahun 1970. Mark kemudian terjun di dunia tarik suara pada tahun 1977 & sempat mengeluarkan beberapa single plus album rekaman, antara lain She Believe in Me (1979), Hution Mind (1980), Bunga-bunga Cinta (1985) & Kaki Limo (1989). Mark juga pernah mewakili Indonesia dalam Asean Concert di Brunei Darussalam (1984) dan Bangkok (1985), serta International Song Festival di Chile (1986) dan April Spring Festival di Pyong Yang (1987). Suatu prestasi yg patut dibanggakan.
Pada 8-9 juni 2007, Mark Sungkar bermain dalam pementasan teater Abang Thamrin Dari Betawi karya Asrul Sani bersama Sanggar Pelakon pimpinan Mutiara Sani di Graha Bhakti Budaya, TIM. Dalam pementasan tersebut Mark berperan sebagai Fruin, orang Belanda yg menentang kebijakan-kebijakan MH. Thamrin.
89. BARON HERMANTO
Karir aktif: 1983-sekarang
Pekerjaan selain Aktor: Sutradara
Filmografi:
Banteng Mataram - 1983
Ken Arok-Ken Dedes
Permata Biru - 1984
Mawar Berbisa
Bukit Berdarah - 1985
Bisikan Setan
Sunan Gunung Jati
Terjebak Penari Erotis - 1986
Langganan
Sengatan Kobra
Yang Perkasa
Malaikat Bayangan - 1987
Kelabang Seribu
Akibat Guna-Guna Istri Muda - 1988
Permainan Di Balik Tirai
Saur Sepuh: Satria Madangkara
Misteri Dari Gunung Merapi: Penghuni Rumah Tua - 1989
Melacak Dendam
Susuk
Nuansa Birunya Rinjani
Laura Si Tarzan
Tutur Tinular 1 (Pedang Naga Puspa)
Tidak Ada Pilihan - 1990
Misteri Dari Gunung Merapi 11: Titisan Dari Roh Nyai Kembang
Pedang Naga Pasa
Prabu Anglingdarma
Tutur Tinular 11: Naga Puspa Kresna - 1991
Lima Harimau Nusantara
Badai Laut Selatan
Saur Sepuh V: Istana Atap Langit - 1992
Prabu Anglingdarma 2
Tutur Tinular 3: Pendekar Syair Berdarah
Tutur Tinular 4: Mendung Bergulung Di Atas Majapahit
Perawan Lembah Wilis - 1993
Prabu Anglingdarma 111
Sesepuh Majapahit - 1995
Gairah Membara - 1998
Tiren: Mati Kemaren - 2008
Paku Kuntilanak - 2009
Tiran: Mati Di Ranjang - 2010
Tali Pocong Perawan 2 - 2012
Misteri Pasar Kaget
Penjuru 5 Santri - 2015
Palasik
Barakati - 2016
Rasuk - 2018
Teluh - 2022
Nama lengkap: Mandra Naih/Mandra Yusuf Sulaiman
Lahir: Jakarta, 2 Mei 1965
Karir aktif: 1983-sekarang
Filmografi:
Komentar
Posting Komentar