SATU DEKADE

 Assalamu'alaikum. Halooo. Anyeong yarobbun...

Di atas bukan judul film, guys. Nggak tahu mau ngasih judul apa. Gabut ya kalo kata anak jaman sekarang mah. Cuma pengen nulis renungan 10 tahun, nggak ngomongin film dulu. Nggak terasa udah 10 tahun usia blog ini. Pertamakali nulis di sini tahun 2011. Nggak berasa time flies...

Tadi baca2 comments dari tahun ke tahun, kebanyakan comment baik, tapi ada juga beberapa comment kasar. Dalam dunia serba bebas berekspresi spt saat ini, wajar kalau ada pro dan kontra. Cara mengekspresikannya bisa dengan kritik, protes atau hujatan, silahkan saja sih. Sudah lama saya nggak begitu ngaruh dengan hujatan (kalaupun ada) krn saya percaya bahwa apa yg kita katakan itu cerminan kualitas diri kita, bukan mencerminkan orang yg kita kata2i. Ini trik ampuh juga bagi saya untuk selalu menjaga mulut saya sendiri, ya krn saya punya kesadaran itu. Kalaupun ada kritikan krn tidak sepaham dengan oranglain, saya memilih jenis kritik konstruktif ketimbang kritik destruktif yg merusak dan justru memperlihatkan dengan terang benderang seperti apa diri saya yg sebenarnya. Kalau perlu, atur kata2 dengan baik meski isinya kritikan. Kasih argumen yg jelas juga biar debat lebih berbobot. Tidak mudah lho untuk bisa begitu. Yg mudah itu ya menghujat saja. InsyaAllah saya nggak seperti itu. Nampak bodoh jadinya kalau begitu. Tapi mostly, saya tipe silent reader. Yg sifatnya debatable atau kalau dilanjutkan hanya akan mendatangkan mudharot, lebih baik saya skip.

Yg komentar bersifat kritik membangun di blog ini, saya terima. Jadi bahan koreksi untuk evaluasi krn suatu hari nanti pengen jadiin buku nih isi blog film. Dulu ada yg ngemail cuma mau bilang dia kecewa ada aktor senior Indonesia yg tidak masuk jajaran Aktor Besar versi saya, dengan senang hati saya tampung masukannya. Saya berterimakasih, artinya ada yg membaca tulisan2 saya yg sebenarnya cuma hasil keisengan mengisi waktu saja. Saya penggemar film plus suka nulis, kenapa tidak didokumentasikan sekalian krn saya tidak mungkin bisa ingat semua hal. Kenapa di blog ya krn lebih praktis. Saya bisa menulis kapan saja, di mana saja. Bisa berbagi dengan mereka yg suka baca tulisan2 saya. Yg komentar nggak jelas penuh dengan makian, saya abaikan. Anggap setan2 penghalang kreativitas. Sampai bicara kasar memaki orangtua saya segala, MasyaAllah. Semoga orangtuamu dimuliakan oranglain ya, wahai unknown person. Kalau saya jadi anda dan tidak sreg dengan tulisan orang, saya memilih mengkritik pake hasil riset sendiri, membawa bahan argumen yg bisa saya pertanggungjawabkan. Tapi itu kalo saya sih. Tidak semua orang bisa melakukan itu, paling gampang ya menghujat dan memaki saja. Hidup ini pilihan kok. Kita bisa terus membenci dan menghancurkan diri kita sendiri atau kita bisa jadi bagian dari yg senang berbagi kebaikan. Tinggal kita pilih saja kalau mati nanti kita ingin dikenang seperti apa.

Apakah saya baper? Sebenarnya saya termasuk orang yg cuek krn prinsip yg saya ceritakan di atas tadi. Bapernya kalo keluarga saya dibawa-bawa dalam hujatan, apalagi orangtua, suami dan anak. Nggak terima eik. Masak hanya krn satu post film, ada yg memaki orangtua saya padahal isi blog saya tidak ada unsur SARA dan apapun yg bersifat ofensif, nggak ada hubungannya dengan orangtua saya beib. Kata suamiku anggep aja yg ngomong itu orang iri yg lagi mabok dan kekurangan duit. Selain itu sih, mental baja aku mah. Sudah biasa sejak tahun 1998 kerja sama orang jadi penerjemah freelance, jadi tim EO artis cilik di Yogya trus 2010 jualan makanan dan 2013 jadi agen travel online itu ketemu dengan berbagai macam karakter manusia, dunia dipenuhi orang2 unik dan ajaib. Jadi nggak kaget lah. Apalagi setelah ikutan STiFin sama Teh Meuthia Rizki di Balikpapan tahun 2018, saya jadi paham bagaimana menghadapi berbagai macam tipe manusia. Cuma yg saya tidak mengerti sampai saat ini adalah orang2 yg merasa perlu memaki dengan kata2 kotor untuk menyampaikan isi hatinya. Mari disenyumin aja deh.

Curcol kan eik. Yg ingin saya sampaikan sebelum lupa nih, ini blog film pribadi. Namanya blog pribadi ya isinya sesuai sama isi kepala yg nulis. Serupa dengan kafe, ada yg mengusung tema industrial, ada yg vintage, ada pula kafe bergaya minimalis, dst. Tergantung yg punya seleranya gimana kan? Kalo kita nggak suka ya nggak usah masuk kafenya. Sama dengan blog orang, kita nggak suka ya nggak usah dibaca. Nggak usah difollow. "Gitu aja kok repot!", kata Gus Dur. Saya tidak pernah bahas film di akun Facebook (FB) saya krn di FB, semua orang akan membacanya padahal mungkin mereka nggak suka film. Saya tidak mau ada yg merasa terpaksa membaca tulisan saya. Makanya nulisnya di blog krn di sini tempat yg tepat untuk menulis dan semua yg ke sini sudah pasti krn ingin membaca dengan sukarela. Saya bahkan tidak pernah lho mengumbar blog film ini di akun2 medsos saya, apalagi maksa orang ke sini dan baca. Really not me at all kalo begitu. Semua teman lama saya tahu saya pemalu berat. Hehehe. Kalaupun ada yg nemu blog ini, Alhamdulillah. Sampe setinggi itu ku menghargai orang, guys. Kenal maupun nggak kenal.

Jadi ya, kalau teman2 pembaca ada yg nggak sreg dengan tulisan2 saya terutama post ttg para aktor (dan nanti aktris2 Indonesia) terbaik versi saya, mohon maaf, itu cuma versi pribadi saja. Bukan berarti yg tidak saya sebutkan itu bukan aktor/aktris yg baik. Dan kalau kalian memperhatikan, saya ada lho tulis kriteria2nya. Mungkin juga ada yg hebat cuma saya belum nemu, ye kan? Gitu lho, guys. Be positive gitu lho. Saya bukan jurnalis atau insan perfilman, hanya orang biasa yg kebetulan penggemar film suka menulis dan dokumentasi. That's it. Silahkan kalian yg punya versi sendiri nulis juga lah apa yg ada di pikiran kalian. Bagi sama saya nama blog-nya, nanti saya pasti baca. Saling menghargai aja lah. Kritik tidak dilarang, tapi jangan pake acara memaki dong. Aduh, jadi baper aku jadinya.

Masih pengen nulis banyak tapi bentar lagi suami masuk kamar ganti kostum untuk Sholat Jum'at, mau nyiapin keperluannya itu dulu. Terimakasih banyak buat semua pembaca setia blog yg nggak penting ini. Ku ingin menulis sepuluh, dua puluh, empat puluh tahun lagi.

Foto hanya pemanis. Tadi lihat di FB, judulnya: A Couple Walking On New York Street, 1915.

Bye now. Wassalam.


Komentar