A... nd we meet again !
Assalamu 'alaikum and good day
Ketika mendapat kabar bahwa tentara federal telah membakar banyak tempat dalam kota, Scarlett mengkhawatirkan keadaan keluarganya di Tara. Ia memutuskan kembali ke Tara bersama Melanie dan Prissy (Butterfly McQueen), diantarkan oleh Rhett Butler hingga ke luar kota yg dirasa aman bagi para wanita itu untuk melanjutkan perjalanan sendiri karena Butler berkata ia terdaftar dalam ketentaraan konfederasi sehingga harus segera bergabung dengan pasukan. Adegan perpisahan Butler dan O'Hara di perbatasan kota ini juga merupakan adegan memorable versi banyak kritisi dan penonton, tapi terasa norak di saya. Hehehe.
Wassalam.
Assalamu 'alaikum and good day
Baru sehari berbagi cerita, sudah dapat respon positif. Dari orang-orang terdekat sih, tapi tetep aja rasanya senang. Thanks to Udaku dan teman-teman. Dear bestie Debby, Breakfast At Tiffany's & Irma La Douce coming soon.
Film berikutnya GONE WITH THE WIND (1939), sebuah karya klasik pemenang 10 penghargaan Academy Award tahun 1940 untuk berbagai kategori, termasuk kategori bergengsi yaitu Pemeran Utama Wanita Terbaik (Vivien Leigh), Pemeran Pendukung Wanita Terbaik (Hattie McDaniel), Sutradara Terbaik (Victor Fleming) dan Film Terbaik. Clark Gable dan Olivia de Havilland juga masuk dalam jajaran nominator untuk masing-masing Pemeran Utama Pria Terbaik dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik. Film ini diangkat dari novel karya Margaret Mitchell, disutradarai oleh Victor Fleming dengan Sidney Howard sebagai penulis skenario. GONE WITH THE WIND dibintangi oleh Clark Gable (Rhett Butler), Vivien Leigh (Scarlett O'Hara), Thomas Mitchell (Gerald O'Hara), Barbara O'Neill (Ellen O'Hara), Leslie Howard (Ashley Wilkes), Olivia de Havilland (Melanie Hamilton), Hattie McDaniel (Mammy), Butterfly McQueen (Prissy), Evelyn Keyes (Suellen O'Hara) dan Ann Rutherford (Carreen O'Hara).
Ada beberapa fakta menarik dari sekian banyak sumber yg saya dapatkan (IMDb dan Rotten Tomatoes), antara lain:
1. Gary Cooper-lah yg pertamakali ditawari peran sebagai Rhett Butler. Ia menolak dan berkata, "Gone With The Wind akan menjadi flop terbesar dalam sejarah perfilman Hollywood dan saya senang bahwa Clark Gable-lah yg akan berada di sana ketika hal itu terjadi." Nyatanya, GONE WITH THE WIND menjadi film box-office terkenal sepanjang masa dan memegang rekor perolehan penghargaan Academy Award terbanyak dan baru dikalahkan 20 tahun kemudian oleh BEN HUR (1959) yg memperoleh 11 penghargaan Academy Award.
2. Film berwarna pertama yg memenangkan Piala Oscar.
3. Olivia de Havilland merupakan pemain kontrak di Warner Brothers ketika MGM menghubunginya untuk peran Melanie Hamilton.
4. Untuk mendapatkan peran utama wanita Scarlett O'Hara, Vivien Leigh harus bersaing ketat dengan sejumlah aktris seperti Jean Arthur, Lucille Ball, Tallulah Bankhead, Bette Davis *My God, Davis as Scarlett O'Hara? What a sad face of Scarlett ever!*, Claudette Colbert, Joan Crawford, Paulette Goddard *Goddard merupakan alternatif terbaik menurut saya*, Katharine Hepburn, Carole Lombard, Norma Shearer, Barbara Stanwyck dan Margaret Sullavan sampai Olivia de Havilland sendiri.
5. Clark Gable kurang menyukai film ini karena menurutnya GONE WITH THE WIND adalah "filmnya para wanita."
6. Gable merasa begitu terganggu dengan fakta bahwa Hattie McDaniel tidak diperbolehkan menghadiri premiere film terkait segregasi rasial di Atlanta. Aktor yg dijuluki "Raja Hollywood" ini mengancam untuk memboikot acara premiere bila McDaniel dilarang hadir. Sikapnya akhirnya melunak ketika McDaniel sendiri yg meyakinkannya untuk tetap hadir.
7. Margaret Mitchell, sang penulis novel mengklaim bahwa Vivien Leigh paling mendekati gambarannya tentang tokoh Scarlett O'Hara rekaannya, sementara untuk peran Rhett Butler, ia sempat berharap pilihan jatuh pada aktor Basil Rathbone.
8. Dengan meninggalnya Ann Rutherford (pemeran salah satu adik perempuan Scarlett) pada 11 Juni 2012, maka Olivia de Havilland menjadi satu-satunya cast-survivor GONE WITH THE WIND hingga hari ini. Ia dikabarkan menikmati masa tuanya di Paris, Prancis dengan reputasi sebagai salah satu aktris 'bersih' paling dikenang dan dihormati di dunia perfilman Hollywood dan dunia. Dengan sopan, ia menolak permintaan wawancara dari berbagai media, namun sesekali ia masih berkenan hadir pada events seperti Academy Award dan Golden Globe Award. Setiap kehadirannya pada event-event besar perfilman tersebut, ia selalu mendapatkan standing ovation.
Film ini juga merupakan salah satu film klasik favorit saya. Tidak terhitung sudah berapa kali saya menyaksikan film ini. Menulis ini bahkan terasa sedikit emosional. Seingat saya, pertamakali saya nonton GONE WITH THE WIND juga saat masih di bangku SMA (1992). Saya beruntung orangtua langganan Ind*vision, jadi pada saat-saat tertentu, saya dan adik-adik diperbolehkan Papa nonton film-film di channels khusus film seperti HBO dan MGM. Film ini berdurasi sangat panjang tapi berkesan buat saya. Soundtrack-nya juga termasuk favorit saya selain soundtrack beberapa film lain seperti TITANIC, THE LAST OF THE MOHICANS dan miniseri TV BAND OF BROTHERS. Beberapa memorable scenes antara lain saat Scarlett, Butler dan Hamilton menghadiri acara pesta dansa dan amal untuk tentara konfederasi Atlanta; romantic scenes antara Rhett Butler dan Scarlett O'Hara dan adegan ketika Scarlett harus membantu persalinan anak Melanie Hamilton.
Film klasik ini bercerita tentang putri cantik seorang pemilik perkebunan kapas di Tara, Georgia bernama Scarlett O'Hara (Vivien Leigh) yg manja, sok dan keras kepala. Ia tergila-gila pada putra tetangga dekat mereka yg juga pemilik perkebunan Twelve Oaks, Ashley Wilkes (Leslie Howard). Sayangnya Ashley sudah bertunangan dengan sepupunya, seorang wanita kalem dan keibuan bernama Melanie Hamilton (Olivia de Havilland). Karena kecewa dengan keputusan Ashley, Scarlett menerima lamaran adik laki-laki Melanie bernama Charles Hamilton (Rand Brooks), meskipun ia sama sekali tidak mencintai laki-laki itu. Belum lama menikah, Charles yg ditempatkan di garis depan perang dikabarkan meninggal dunia karena sakit. Scarlett yg baru menjanda dikirim ibunya, Ellen O'Hara (Barbara O'Neill) berkunjung ke rumah bibi Melanie Hamilton (Aunt Pittypat, diperankan oleh Laura Hope Crews) di Atlanta, untuk mengobati masa-masa berkabungnya. Scarlett sempat beradu mulut dengan pelayan pribadinya, Mammy (diperankan dengan sangat cemerlang oleh Hattie McDaniel) karena satu-satunya alasan ia setuju dengan usul ibunya adalah karena ia dapat kembali berdekatan dengan pria pujaannya, Ashley Wilkes, dan Mammy tahu betul alasan itu.
Di kota Atlanta, Scarlett kembali bertemu dengan Rhett Butler yg pernah berkenalan dengannya ketika menghadiri pesta di rumah Twelve Oaks. Butler kelihatannya tertarik pada Scarlett namun dengan segala pikirannya yg hanya berpusar pada Ashley, Scarlett tidak pernah memandang sebelah mata pria asal Charleston, South Carolina itu. padahal berbeda dengan Ashley yg tampak ringkih dan berkarakter plin-plan, Rhett Butler merupakan figur pria idaman banyak wanita dengan karakter kuat, seorang kaya dan cerdas. Walaupun ia benci pada sosok Ashley yg dianggapnya sebagai penghalang baginya untuk dapat memikat hati Scarlett, tetapi dengan sense of humor dan kepribadiannya yg matang, Rhett Butler berhasil membuat segala rasa tak sukanya itu hanya terlihat oleh Scarlett O'Hara seorang. Ia masih sanggup bersikap bersahabat terhadap Ashley sekaligus penuh perhatian pada Melanie.
Ketika mendapat kabar bahwa tentara federal telah membakar banyak tempat dalam kota, Scarlett mengkhawatirkan keadaan keluarganya di Tara. Ia memutuskan kembali ke Tara bersama Melanie dan Prissy (Butterfly McQueen), diantarkan oleh Rhett Butler hingga ke luar kota yg dirasa aman bagi para wanita itu untuk melanjutkan perjalanan sendiri karena Butler berkata ia terdaftar dalam ketentaraan konfederasi sehingga harus segera bergabung dengan pasukan. Adegan perpisahan Butler dan O'Hara di perbatasan kota ini juga merupakan adegan memorable versi banyak kritisi dan penonton, tapi terasa norak di saya. Hehehe.
Singkat cerita, para wanita melanjutkan perjalanan dengan berbagai kesulitan yg mau tak mau harus dihadapi. Scarlett pulang hanya untuk mendapati rumah megah keluarganya porak poranda, ibunya telah wafat, ayahnya (Gerald O'Hara, diperankan oleh Thomas Mitchell) yg hilang ingatan, adik-adik terlantar, pelayan yg tersisa dua dan perkebunan yg telah rusak. Kondisinya sangat memprihatinkan sehingga gadis manja itu berjanji untuk memperbaiki keadaan, bagaimanapun caranya, dan ia dapat membuktikannya di kemudian hari.
Seperti biasa, supaya tidak menjadi spoiler bagi yg belum pernah nonton film ini, saya tidak perlu meneruskan cerita kali' yee. Apakah Scarlett O'Hara kelak dipertemukan kembali dengan Rhett Butler? Yes.
Update: Juli 2018 seseorang di komunitas film klasik membantah kalimat saya yg menyatakan Olivia deHavilland satu-satunya survivor cast dari Gone With The Wind. Menurutnya, masih ada dua orang lainnya yakni Mickey Kuhn (pemeran Beau Wilkes) dan Patrick Curtis (pemeran bayi Ashley dan Melanie) yg namanya uncredited atau tidak ditampilkan di credit title di akhir film. Well, my mistake.
Update: Juli 2018 seseorang di komunitas film klasik membantah kalimat saya yg menyatakan Olivia deHavilland satu-satunya survivor cast dari Gone With The Wind. Menurutnya, masih ada dua orang lainnya yakni Mickey Kuhn (pemeran Beau Wilkes) dan Patrick Curtis (pemeran bayi Ashley dan Melanie) yg namanya uncredited atau tidak ditampilkan di credit title di akhir film. Well, my mistake.
Wassalam.
film terbaik... luar biasa
BalasHapus